Hidup sehat sampai hari tua merupakan
dambaan setiap orang. Tidak ada seseorang yang menginginkan di hari tuanya duduk
diatas kursi roda hanya karena radang sendi/ artritis. Sampai saat ini, masih banyak
orang yang menganggap bahwa artritis merupakan penyakit orang tua, tetapi rumor
dan anggapan ini salah. Artritis dapat menyerang siap saja, baik yang masih
muda maupun sudah berusia lanjut. Faktanya, sekitar 285.000 anak di Amerika menderita
nyeri artritis setiap hari, dan di Inggris sekitar 15.000 anak menderita
artritis sejak usia muda (Charlish, 2010). Hal ini menunjukkan bukan tidak
mungkin jika artritis dapat terjadi sejak usia anak-anak. Pemerintah Amerika
pun memproyeksikan pada tahun 2020 akan terjadi peningkatan penderita artritis
sebesar 60 juta jiwa. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang artritis, penyebab
artritis, dan bagaimana cara mengatasinya terutama dengan cara pengaturan pola
makan dan jenis makanan yang dianjurkan, buku ini akan menjelaskannya. Pengaturan
pola makan dalam cara penanganan artritis dipilih oleh karena pola makan
merupakan hal penting dalam menentukan kesehatan tubuh atau justru berpotensi
menyebabkan penyakit, yang mana hal ini terkadang di anggap sepele, namun
sangat fatal akibatnya jika salah dalam memilih makanan.
A. Mengenal Artritis
Artritis bisa dikatakan sendi
yang meradang (inflamasi). Namun, tidak merujuk pada peradangan sendi saja.
Artritis juga menunjukkan sebuah sendi yang cedera, teregang, terinfeksi, dan
rusak atau aus. Artritis berbeda dengan reumatisme, tetapi saling berkaitan.
Reumatisme menggambarkan beberapa gangguan, termasuk fibrosis dan reumatik
polymyalgia (reumatik pada beberapa otot) yang dikarakterisasikan dengan
peradangan jaringan otot, sendi, dan tendon. Gejala umumnya seperti nyeri dan
kekakuan. Sedangkan kombinasi dari reumatisme dan artritis disebut artritis
reumatoid.
Artritis memiliki beberapa
bentuk. Jenis yang paling umum adalah osteoartritis, artritis reumatoid, dan
gout. Sedangkan bentuk yang lainnya seperti ankylosing
spondylitis, lupus, artritis psoriasis, artritis infeksi, artris septik,
sindrom sjogren, reumatik polymyalgia, dan fibromyalgia. Berikut penjelasan
beberapa bentuk artritis tersebut.
1.
Osteoartritis
Osteoartritis merupakan bentuk yang
paling umum dari artritis, biasanya terjadi pada orang paruh baya atau lanjut
usia terutama bagi orang yang kelebihan berat badan, dan hampir 70% orang
diatas umur 70 tahun menderita penyakit ini. Orang yang menderita osteoartritis
mengalami rasa nyeri dan kehilangan fungsi sendi yang terkena, seperti pada
leher, punggung bawah, lutut, panggul, dan sendi-sendi jari. Osteoartritis
disebabkan oleh degenerasi bertahap tulang rawan yang mengelilingi dan
melindungi sendi yang terkena. Semakin lama permukaan tulang rawan ini akan
menjadi kasar, pecah-pecah, dan lebih keras.
Pada awalnya orang yang menderita
osteoartritis mengalami rasa nyeri setelah menggunakan sendi. Rasa nyeri
tersebut dapat bertambah sepanjang hari dengan dukungan kondisi cuaca yang
lembab, dan bagi orang yang kemungkinan terserang osteoartritis akan mengalami
rasa nyeri, kekakuan, dan penghambatan gerakan yang membaik setelah
beristirahat.
2.
Artritis reumatoid
Artritis reumatoid merupakan
kombinasi dari reumatisme dan artritis, paling banyak menyerang wanita pada
umur berapapun termasuk saat masa kanak-kanak, tetapi biasanya dimulai pada
waktu muda atau paruh baya. Umumnya terjadi antara usia 25 dan 50 tahun.
Artritis reumatoid berbeda dengan gangguan robek dan keausan pada
osteoartritis. Artritis jenis ini merupakan penyakit peradangan pada sistem
kekebalan yang mempengaruhi sendi dan jaringan lain. Penyebab penyakit ini
tidak diketahui secara pasti, tetapi dokter memastikan diagnosa dengan beberapa
pertimbangan seperti; keberadaan artritis yang lebih lama dari 6 minggu,
kekakuan yang lama di sendi pada pagi hari, keberadaan nodul yang khas dibawah
kulit, erosi sendi yang terlihat pada rontgen, dan test antibodi faktor
reumatoid pada darah positif. Artritis reumatoid ini menyebabkan perubahan
bentuk tangan (seperti jari bengkok menjauhi ibu jari) dan terkadang menyerang
kedua sisi tubuh secara simetris.
3.
Gout
Gout terjadi akibat terganggunya
proses kimia di dalam tubuh yang disebabkan oleh kristal asam urat yang
terbentuk oleh adanya kelebihan asam urat di sendi. Jika kristal ini masuk ke
dalam ruang sendi maka akan terjadi radang, bengkak, dan nyeri yang parah. Gout
lebih banyak menyerang laki-laki daripada perempuan, dan bagian yang sering
terserang adalah ibu jari kaki. Biasanya gout terjadi pada perempuan setelah
menopouse ketika perlindungan terhadap penyakit pada wanita menurun. Gout
memang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan, dan apabila penyakit
ini dibiarkan saja akan menyebabkan kelumpuhan, hipertensi, dan kerusakan
ginjal yang pada akhirnya dapat berakibat fatal.
4.
Artritis jenis lain
· Ankylosing spondilitis, tipe artritis yang menyerang tulang
belakang. Sebagai akibat peradangan, ruas tulang punggung tampak tumbuh
menyatu.
· Juvenile arthritis (arthritis pada anak-anak), Istilah umum bagi semua tipe arthritis yang menyerang anak-anak. Anak-anak
dapat terkena Juvenile
Rheumatoid Osteoarthritis atau lupus
anak, ankylosing spondylitis atau tipe lain dari arthritis.
· Systemic Lupus Erythematosus
(lupus), Penyakit yang
dapat menyebabkan radang dan merusak sendi serta jaringan penyambung (connective tissue) seluruh tubuh secara serius.
· Schleroderma, Penyakit yang menyerang jaringan penyambung pada
seluruh tubuh yang menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit.
· Fibromyalgia, Rasa sakit yang menyebar pada otot-otot dan menjalar
ke tulang. Kebanyakan menyerang perempuan.
Adapun penyebab dari semua jenis artritis
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Usia
Pertambahan usia merupakan penyebab umum pada beberapa jenis
artritis. Walaupun demikian, usia bukanlah penyebab dari sebagian besar kondisi
artritis. Proses bertambahnya umur secara alamiah berkontribusi besar
mempercepat penyakit artritis dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
2.
Kelebihan berat badan (artritis)
Setiap penambahan 1 kg meningkatkan resiko terjadinya osteo artritis sebesar
10%. Bagi orang yang obes, setiap penurunan berat walau hanya 5 kg akan
mengurangi faktor resiko oseteoartritis di kemudian hari sebesar 50% .
3.
Faktor keturunan
Faktor keturunan ini merupakan penyebab umum resiko
terjangkitnya penyakit artritis. Namun, ini tidak berarti artritis diwariskan
sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai orang tua penderita
artritis mewarisi predisposisi (kecenderungan) genetika untuk terserang
penyakit artritis.
4.
Faktor genetika
Pengaruh faktor genetik mempunyai kontribusi sekitar 50% terhadap resiko
terjadinya osteoartritis pada tangan dan panggul, dan sebagian kecil pada lutut
(Muchid, dkk, 2006). Dari hasil penelitian ditemukan adanya deretan asam
nukleat khusus salah satu penyusun DNA (cetak biru genetika tubuh) yang
merupakan penanda artritis reumatoid.
5.
Faktor jenis kelamin
Secara persentase penyakit artritis menyerang wanita. Bahkan
di Amerika Serikat 2/3 penderita penyakit ini adalah wanita.
6.
Faktor lingkungan.
Artritis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus atau
bakteri yang berada di lingkungan sekitar.
7.
Otoimun
Otoimun adalah proses ketika sistem kekebalan tubuh “berbuat
kesalahan” dan mulai menyerang bagian tubuh sendiri. Proses ini dipicu oleh
infeksi bakteri dan virus yang mengaktifkan sistem kekebalan, yang tidak
berhenti dengan cara normal ketika infeksi ini hilang. Otoimun ini akan melemah
dengan bertambahnya usia.
8.
Latihan dan olahraga
Pada dasarnya latihan dan olahraga memang menyehatkan tubuh.
Akan tetapi, apabila olahraga tidak dilakukan dengan benar justru akan
memperparah artritis bagi orang yang mempunyai predisposisi penyakit artritis,
seperti olahraga yang membutuhkan posisi yang tidak wajar yang harus ditahan
selama beberapa waktu pada saat tubuh dalam keadaan tegang maka hendaknya
berlatih dan berolahraga secukupnya saja.
9.
Obat-obatan
Obat menjadi salah satu penyebab artritis karena obat dapat
bereaksi dengan obat lain yang dapat menghasilkan efek samping yang tidak
diinginkan dalam bentuk artritis.
10. Trauma (Cedera)
Terkadang artritis berkembang setelah
cedera yang merusak sendi tanpa mempertimbangkan adanya kecenderungan genetika,
dan artritis ini dapat berkembang beberapa tahun setelah trauma yang disebut
artritis sekunder.
11. Alergi
Selain karena beberapa faktor yang
telah disebutkan diatas, artritis juga dapat terjadi karena alergi terhadap
makanan tertentu yang menyebabkan peradangan.
B.
Tanda – Tanda Artritis
Biasanya,
gejala awal timbulnya berbagai
jenis penyakit artritis
pada sebagian orang hampir
sama yaitu;
kekakuan sendi, bengkak, kemerahan, dan bagian sendi yang sakit terasa
panas disertai badan demam, hanya saja ada sedikit perbedaan gejala antara osteoartritis, artritis
reumatid, gout, dan lupus. Astritis
reumatoid dapat
memengaruhi bagian tubuh selain sendi, seperti mulut, mata, ginjal, jantung dan
paru-paru sehingga menyebabkan kelelahan ekstrim, penurunan berat badan dan malaise (lesu). Sedangkan
osteoartritis dan gout
hanya mempengaruhi
sendi.
1.
Osteoartritis
·
Umumnya menyerang bantalan sendi berat seperti pinggul
dan lutut
·
Dapat melibatkan hanya satu sendi tunggal.
·
Rasa sakit timbul setelah beraktivitas.
·
Kekakuan
di pagi hari hanya berlangsung singkat (< 30 menit), dan rasa sakit persendian dapat
memburuk di sepanjang hari.
·
Kerusakan sendi bersifat permanen.
2.
Artritis reumatid
·
Terjadi peradangan sendi, terasa hangat di bagian sendi,
bengkak, kemerahan dan sangat sakit.
·
Biasanya menyerang
sendi yang sama di kedua sisi tubuh (simetris), meskipun pada awalnya mungkin
hanya satu sisi.
·
Nyeri
atau kekakuan berkepanjangan (berlangsung lebih dari 30 menit) di pagi hari
atau setelah istirahat panjang.
·
Demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah,
dan anemia
·
Mungkin
hanya berlangsung untuk waktu yang singkat, atau gejala bisa datang dan pergi. Akan
tetapi, bagi penderia yang sudah mengalami artritis reumatid berat dapat berlangsung seumur
hidup.
3.
Gout
·
Bagi sebagian besar
orang, awalnya gout
menyerang sendi dari ibu jari kaki. Akan tetapi, terkadang selama penyakit berjalan, gout akan
menyerang ibu jari kaki sebanyak 75% Bagian lain yang dapat terserang diantaranya adalah pergelangan
kaki, tumit, pergelangan tangan,
jari, dan siku.
·
Dapat melibatkan hanya satu sendi tunggal.
·
Kekakuan hanya terjadi pada saat serangan terjadi,
biasanya di malam hari
setelah mengkonsumsi makanan tinggi purin atau obat perangsang air seni (diuretik).
Apabila radang sendi terjadi selama 24 jam, bengkak, sendi kemerah-merahan, dan
terjadi hiperurisemia merupakan gejala gout akut,
·
Rasa
sakit dan bengkak gout dapat hilang dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Bila timbul kembali, gout biasanya menyerang sendi yang sama atau sendi yang
sama di sisi lain tubuh.
4.
Lupus
·
Nyeri pada kedua sisi tubuh pada saat yang sama, terutama
nyeri sendi dari lengan, pergelangan, siku lutut atau pergelangan kaki.
·
Sendi terlihat meradang dan terasa hangat saat disentuh,
tetapi tidak seperti artritis reumatoid. Biasaya lupus tidak menimbulkan
kerusakan sendi permanaen.