Minggu, 15 Juli 2012

Mari mengenal Artritis


Hidup sehat sampai hari tua merupakan dambaan setiap orang. Tidak ada seseorang yang menginginkan di hari tuanya duduk diatas kursi roda hanya karena radang sendi/ artritis. Sampai saat ini, masih banyak orang yang menganggap bahwa artritis merupakan penyakit orang tua, tetapi rumor dan anggapan ini salah. Artritis dapat menyerang siap saja, baik yang masih muda maupun sudah berusia lanjut. Faktanya, sekitar 285.000 anak di Amerika menderita nyeri artritis setiap hari, dan di Inggris sekitar 15.000 anak menderita artritis sejak usia muda (Charlish, 2010). Hal ini menunjukkan bukan tidak mungkin jika artritis dapat terjadi sejak usia anak-anak. Pemerintah Amerika pun memproyeksikan pada tahun 2020 akan terjadi peningkatan penderita artritis sebesar 60 juta jiwa. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang artritis, penyebab artritis, dan bagaimana cara mengatasinya terutama dengan cara pengaturan pola makan dan jenis makanan yang dianjurkan, buku ini akan menjelaskannya. Pengaturan pola makan dalam cara penanganan artritis dipilih oleh karena pola makan merupakan hal penting dalam menentukan kesehatan tubuh atau justru berpotensi menyebabkan penyakit, yang mana hal ini terkadang di anggap sepele, namun sangat fatal akibatnya jika salah dalam memilih makanan.

A.       Mengenal Artritis
Artritis bisa dikatakan sendi yang meradang (inflamasi). Namun, tidak merujuk pada peradangan sendi saja. Artritis juga menunjukkan sebuah sendi yang cedera, teregang, terinfeksi, dan rusak atau aus. Artritis berbeda dengan reumatisme, tetapi saling berkaitan. Reumatisme menggambarkan beberapa gangguan, termasuk fibrosis dan reumatik polymyalgia (reumatik pada beberapa otot) yang dikarakterisasikan dengan peradangan jaringan otot, sendi, dan tendon. Gejala umumnya seperti nyeri dan kekakuan. Sedangkan kombinasi dari reumatisme dan artritis disebut artritis reumatoid.
Artritis memiliki beberapa bentuk. Jenis yang paling umum adalah osteoartritis, artritis reumatoid, dan gout. Sedangkan bentuk yang lainnya seperti ankylosing spondylitis, lupus, artritis psoriasis, artritis infeksi, artris septik, sindrom sjogren, reumatik polymyalgia, dan fibromyalgia. Berikut penjelasan beberapa bentuk artritis tersebut.


1.    Osteoartritis
Osteoartritis merupakan bentuk yang paling umum dari artritis, biasanya terjadi pada orang paruh baya atau lanjut usia terutama bagi orang yang kelebihan berat badan, dan hampir 70% orang diatas umur 70 tahun menderita penyakit ini. Orang yang menderita osteoartritis mengalami rasa nyeri dan kehilangan fungsi sendi yang terkena, seperti pada leher, punggung bawah, lutut, panggul, dan sendi-sendi jari. Osteoartritis disebabkan oleh degenerasi bertahap tulang rawan yang mengelilingi dan melindungi sendi yang terkena. Semakin lama permukaan tulang rawan ini akan menjadi kasar, pecah-pecah, dan lebih keras.
Pada awalnya orang yang menderita osteoartritis mengalami rasa nyeri setelah menggunakan sendi. Rasa nyeri tersebut dapat bertambah sepanjang hari dengan dukungan kondisi cuaca yang lembab, dan bagi orang yang kemungkinan terserang osteoartritis akan mengalami rasa nyeri, kekakuan, dan penghambatan gerakan yang membaik setelah beristirahat.
2.    Artritis reumatoid
Artritis reumatoid merupakan kombinasi dari reumatisme dan artritis, paling banyak menyerang wanita pada umur berapapun termasuk saat masa kanak-kanak, tetapi biasanya dimulai pada waktu muda atau paruh baya. Umumnya terjadi antara usia 25 dan 50 tahun. Artritis reumatoid berbeda dengan gangguan robek dan keausan pada osteoartritis. Artritis jenis ini merupakan penyakit peradangan pada sistem kekebalan yang mempengaruhi sendi dan jaringan lain. Penyebab penyakit ini tidak diketahui secara pasti, tetapi dokter memastikan diagnosa dengan beberapa pertimbangan seperti; keberadaan artritis yang lebih lama dari 6 minggu, kekakuan yang lama di sendi pada pagi hari, keberadaan nodul yang khas dibawah kulit, erosi sendi yang terlihat pada rontgen, dan test antibodi faktor reumatoid pada darah positif. Artritis reumatoid ini menyebabkan perubahan bentuk tangan (seperti jari bengkok menjauhi ibu jari) dan terkadang menyerang kedua sisi tubuh secara simetris.
3.    Gout
Gout terjadi akibat terganggunya proses kimia di dalam tubuh yang disebabkan oleh kristal asam urat yang terbentuk oleh adanya kelebihan asam urat di sendi. Jika kristal ini masuk ke dalam ruang sendi maka akan terjadi radang, bengkak, dan nyeri yang parah. Gout lebih banyak menyerang laki-laki daripada perempuan, dan bagian yang sering terserang adalah ibu jari kaki. Biasanya gout terjadi pada perempuan setelah menopouse ketika perlindungan terhadap penyakit pada wanita menurun. Gout memang tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan, dan apabila penyakit ini dibiarkan saja akan menyebabkan kelumpuhan, hipertensi, dan kerusakan ginjal yang pada akhirnya dapat berakibat fatal.
4.    Artritis jenis lain
·      Ankylosing spondilitis, tipe artritis yang menyerang tulang belakang. Sebagai akibat peradangan, ruas tulang punggung tampak tumbuh menyatu.
·      Juvenile arthritis (arthritis pada anak-anak), Istilah umum bagi semua tipe arthritis yang menyerang anak-anak. Anak-anak dapat terkena Juvenile Rheumatoid Osteoarthritis atau lupus anak, ankylosing spondylitis atau tipe lain dari arthritis.
·      Systemic Lupus Erythematosus (lupus), Penyakit yang dapat menyebabkan radang dan merusak sendi serta jaringan penyambung (connective tissue) seluruh tubuh secara serius.
·      Schleroderma, Penyakit yang menyerang jaringan penyambung pada seluruh tubuh yang menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit.
·      Fibromyalgia, Rasa sakit yang menyebar pada otot-otot dan menjalar ke tulang. Kebanyakan menyerang perempuan.

Adapun penyebab dari semua jenis artritis tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Usia
Pertambahan usia merupakan penyebab umum pada beberapa jenis artritis. Walaupun demikian, usia bukanlah penyebab dari sebagian besar kondisi artritis. Proses bertambahnya umur secara alamiah berkontribusi besar mempercepat penyakit artritis dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
2.    Kelebihan berat badan (artritis)
Setiap penambahan 1 kg meningkatkan resiko terjadinya osteo artritis sebesar 10%. Bagi orang yang obes, setiap penurunan berat walau hanya 5 kg akan mengurangi faktor resiko oseteoartritis di kemudian hari sebesar 50% .

3.    Faktor keturunan
Faktor keturunan ini merupakan penyebab umum resiko terjangkitnya penyakit artritis. Namun, ini tidak berarti artritis diwariskan sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai orang tua penderita artritis mewarisi predisposisi (kecenderungan) genetika untuk terserang penyakit artritis.
4.    Faktor genetika
Pengaruh faktor genetik mempunyai kontribusi sekitar 50% terhadap resiko terjadinya osteoartritis pada tangan dan panggul, dan sebagian kecil pada lutut (Muchid, dkk, 2006). Dari hasil penelitian ditemukan adanya deretan asam nukleat khusus salah satu penyusun DNA (cetak biru genetika tubuh) yang merupakan penanda artritis reumatoid.
5.    Faktor jenis kelamin
Secara persentase penyakit artritis menyerang wanita. Bahkan di Amerika Serikat 2/3 penderita penyakit ini adalah wanita.
6.    Faktor lingkungan.
Artritis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang berada di lingkungan sekitar.
7.    Otoimun
Otoimun adalah proses ketika sistem kekebalan tubuh “berbuat kesalahan” dan mulai menyerang bagian tubuh sendiri. Proses ini dipicu oleh infeksi bakteri dan virus yang mengaktifkan sistem kekebalan, yang tidak berhenti dengan cara normal ketika infeksi ini hilang. Otoimun ini akan melemah dengan bertambahnya usia.
8.    Latihan dan olahraga
Pada dasarnya latihan dan olahraga memang menyehatkan tubuh. Akan tetapi, apabila olahraga tidak dilakukan dengan benar justru akan memperparah artritis bagi orang yang mempunyai predisposisi penyakit artritis, seperti olahraga yang membutuhkan posisi yang tidak wajar yang harus ditahan selama beberapa waktu pada saat tubuh dalam keadaan tegang maka hendaknya berlatih dan berolahraga secukupnya saja.
9.    Obat-obatan
Obat menjadi salah satu penyebab artritis karena obat dapat bereaksi dengan obat lain yang dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan dalam bentuk artritis.

10.    Trauma (Cedera)
Terkadang artritis berkembang setelah cedera yang merusak sendi tanpa mempertimbangkan adanya kecenderungan genetika, dan artritis ini dapat berkembang beberapa tahun setelah trauma yang disebut artritis sekunder.
11.    Alergi
Selain karena beberapa faktor yang telah disebutkan diatas, artritis juga dapat terjadi karena alergi terhadap makanan tertentu yang menyebabkan peradangan.

B.        Tanda – Tanda Artritis
Biasanya, gejala awal timbulnya berbagai jenis penyakit artritis pada sebagian orang hampir sama yaitu; kekakuan sendi, bengkak, kemerahan, dan bagian sendi yang sakit terasa panas disertai badan demam, hanya saja ada sedikit perbedaan gejala antara osteoartritis, artritis reumatid, gout, dan lupus.  Astritis reumatoid dapat memengaruhi bagian tubuh selain sendi, seperti mulut, mata, ginjal, jantung dan paru-paru sehingga menyebabkan kelelahan ekstrim, penurunan berat badan dan malaise (lesu). Sedangkan osteoartritis dan gout hanya mempengaruhi sendi.
1.                                 Osteoartritis
·         Umumnya menyerang bantalan sendi berat seperti pinggul dan lutut
·         Dapat melibatkan hanya satu sendi tunggal.
·         Rasa sakit timbul setelah beraktivitas.
·         Kekakuan di pagi hari hanya berlangsung singkat (< 30 menit), dan rasa sakit persendian dapat memburuk di sepanjang hari.
·         Kerusakan sendi bersifat permanen.
2.                                 Artritis reumatid
·         Terjadi peradangan sendi, terasa hangat di bagian sendi, bengkak, kemerahan dan sangat sakit.
·         Biasanya menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh (simetris), meskipun pada awalnya mungkin hanya satu sisi.
·         Nyeri atau kekakuan berkepanjangan (berlangsung lebih dari 30 menit) di pagi hari atau setelah istirahat panjang.
·         Demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah, dan anemia
·         Mungkin hanya berlangsung untuk waktu yang singkat, atau gejala bisa datang dan pergi. Akan tetapi, bagi penderia yang sudah mengalami artritis reumatid berat dapat berlangsung seumur hidup.
3.                                 Gout
·         Bagi sebagian besar orang, awalnya gout menyerang sendi dari ibu jari kaki. Akan tetapi, terkadang selama penyakit berjalan, gout akan menyerang ibu jari kaki sebanyak 75% Bagian lain yang dapat terserang diantaranya adalah pergelangan kaki, tumit, pergelangan tangan, jari, dan siku.
·         Dapat melibatkan hanya satu sendi tunggal.
·         Kekakuan hanya terjadi pada saat serangan terjadi, biasanya di malam hari setelah mengkonsumsi makanan tinggi purin atau obat perangsang air seni (diuretik). Apabila radang sendi terjadi selama 24 jam, bengkak, sendi kemerah-merahan, dan terjadi hiperurisemia merupakan gejala gout akut,
·         Rasa sakit dan bengkak gout dapat hilang dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Bila timbul kembali, gout biasanya menyerang sendi yang sama atau sendi yang sama di sisi lain tubuh.
4.                                 Lupus
·         Nyeri pada kedua sisi tubuh pada saat yang sama, terutama nyeri sendi dari lengan, pergelangan, siku lutut atau pergelangan kaki.
·         Sendi terlihat meradang dan terasa hangat saat disentuh, tetapi tidak seperti artritis reumatoid. Biasaya lupus tidak menimbulkan kerusakan sendi permanaen.

1 komentar:

  1. mudah dipahami, makasih banyak...

    http://obattraditional.com/obat-tradisional-radang-sendi/

    BalasHapus